Ahad, 17 Januari 2021 momen yanag ditunggu-tunggu seluruh civitas akademika Pondok Pesantren Asshiddiqiyah 2 Tangerang dan beberapa khalayak masyarakat yang sedari akhir tahun mulai menanyakan perihal penerimaan santri baru ke seluruh sivitas akademika, sebab hari tersebutt adalah peluncuran perdana pembukaan Penerimaan Santri Baru (PSB) tahun ajaran 2021/2022. Peluncuran perdana tersebut diniatkan dilaksanakan secara meriah dan seremonial, mengingat situasi pandemi dan suasana yang masih dalam 40 hari pasca berpulangnya Ayahanda DR. KH. Noer Muhammad Iskandar, SQ membuat panitia melaksanakan peluncuran (launching) secara sederhana dengan hanya membagikan secara serentak flyer Penerimaan Santri Baru ke seluruh khalayak maya dan keluarga besar Pondok Pesantren Asshiddiqiyah baik dewan guru, wali santri dan alumni.
Penerimaan santri baru di tahun ini dilaksanakan sesuai jadwal yakni awal semester genap di tahun baru, seperti tahun-tahun sebelumnya. Perbedaan terjadi pada sistem yang kesemuanya dilaksanakan secara daring (online) meningngat keterbatasan pesantren dalam menerima tamu-tamu termasuk calon-calon wali santri yang akan mendaftarkan putra-putrinya di pondok pesantren Asshiddiqiyah 2 Tangerang. Pembatasan ini dilakukan tidak lain sebagai ikhtiar menjaga kesehatan para santri yang sedang melaksanakan aktivitas akademik di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah 2 Tangerang. Sistem daring semula memang terlihat aneh dan rumit, namun faktanya bila ditelisik lebih jauh, pendaftaran dengan sistem ini dinilai lebih efektif dan efisien.
Efisiensi itu terlihat dari sedikitnya gerak yang bisa kita lakukan baik panitia maupun calon wali santri yang akan mendaftarkan putra-putrinya. Jika biasanya di era-era normal calon wali santri perlu berkali-kali datang ke pesantren mulai dari survey, tes, pemberkasan, daftar ulang, pengukuran seragam dan lainnya. Kali ini wali santri cukup duduk manis dari rumah sambil memantau gadget masing-masing untuk mengikuti ke semua alur pendaftaran daring yang sudah disiapkan panitia. Efesiensi lainnya soal akomodasi, efektivitas biaya kegiatan dan hal lain terutama soal ketepatan dan kelengkapan berkas pendaftaran yang bisa dikumpulkan secara daring lewat format Google Form tentu akan memudahkan panitia dalam menyusun bank data baru bagi para calon santri baru.
Apapun itu sistem yang dilaksanakan, mudah-mudahan tidak mengurangi antusiasme masyarakat dalam memondokkan putra-putrinya terutama di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah 2 terlebih di masa pandemi ini. Banyak orang tua yang khawatir jika harus berangkat mondok, putra-putrinya akan terpapar Virus Covid-19, sebab pesantren adalah tempat berkumpul ribuan orang dari berbagai macam daerah. Tentu hal demikian sudah diantisipasi dengan baik oleh pesantren salah satu caranya adalah peremajaan sistem ke arah daring ini selain karena memang tuntutan zaman dan perkembangan teknologi 4.0 yang menuntut semua pesantren open minded dengan sistem Teknik Informatikan dan Komunikasi. Upaya-upaya lain yang dilakukan Asshiddiqiyah 2 Tangerang dalam melawan asumsi itu di antaranya dengan menetapkan wajib PCR Antigen sebagai syarat santri baru nanti ketika datang ke pesantren, karantina lokal yang sudah dijalankan selama ini (sudah hampir 6 bulan) dan tentunya dengan mengedepankan protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah seperti pembatasan kapasitas kamar santri, penyediaan area cuci tanga, anjuran berperilaku PHBS dan mengampanyekan gerakan memakai masker selalu.
Mudah-mudahan ikhtiar ini menjadi sebab keberkahan untuk Penerimaan Santri baru tahun ini. Sekali lagi, Bapak/Ibu calon wali santri tidak perlu khawatir dalam menitipkan putra-putrinya di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah 2 Tangerang, justru pesantren adalah tempat yang aman untuk putra-putri Bapak/Ibu di masa seperti ini. Perihal teknis pendaftaran calon santri, Bapak/Ibu dapat mengaksesnya langsung di website resmi pesantren yang telah disediakan terutama di menu pendaftaran. Alur, persyaratan dan tatacara semuanya sudah tercantuk dengan baik di dalamnya. Customer Service pesantrenpun telah siap melayani pertanyaan dari Bapak/Ibu terkait dengan teknis penerimaan santri baru yang sekali lagi semuanya dilaksanakan secara daring (online).